Thursday, 20 September 2012

Solusi untuk pengguna Mikrotik


Handycache Proxy plus Mikrotik

Halo, kali ini saya sedikit share topologi warnet, DIRGANTARA.NET atau di singkat jadi DINET di Malang. Kok tau topologi warnetnya, ya jelas lah, yang punya usaha :)
DINET beberapa kali mengalami pergantian ISP, mulai dari 4,5jt/bln cuman dapat 128kbps, sampai saat ini 2Mega pake Speedy (tau khan tarif nya speedy )dan dari ISP (*#&* sensor) 1Mega CIR aliasUP/DOWN sama 1Mega, tapi menggunakan Quota.
Bermula saat memutuskan untuk menggunakan Full Speedy tanpa ISP pada bulan Novemver 2011, DINETmeng-hire orang dari Surabaya yang dapat infonya dari kaskus.com, untuk setting proxy dan Mikrotik termasuk RB750.
Settingnya cukup bagus, tapi  2 bulan kemudian proxy mulai hang, restart bisa dan akhirnya tidak bisa konek, alias tidak bisa cache lagi. Orang yang di Surabaya customer support bagus hanya untuk 1 bulanaja,  telah DINET bertanya kok gitu, kok bagaimana, akhirnya ngak di jawab. Akhirnya setelah beberapa bulan tanpa proxy.
Pada bulan Juni, DINET mencoba sewa jasa setting mikrotik dan proxy (liat dikaskus juga, tapi orangnya di Malang), cukup terjangkau, tapi username dan password untuk akses mikroik tidak dikasih liat. Ternyata settingnya, ngak lebih bagus dari orang Surbaya, browsing lambat, gameonline nge-lag, youtube aja tidak cache.
Pada kedua kasus tersebut, akhirnya berpikir, daripada hire orang terus untuk setting mikrotik dan proxy, lebih baik belajar sendiri. Kemudian cari – cari info, akhirnya dapat info web proxy versi Windows, di versi ada 2 Macam, Lusca Windows proxy dan Handycache. Setelah di coba akhirnya jatuh cinta ke Handycache, setting mudah, tinggal download dari setting masta reges007 dan dikit modifikasi, jadilah web proxy cepat dan handal!
Berikut Topologi Jaringannya :
Untuk Setting Pemisahan Bandwidth Game-online dilakukan oleh teknisi ISP juga  setting mikrotiknya hanya menggunakan simple queue saja. Kirain teknisi ISP lebih bagus dari dua teknisi dari Surabaya dan Malang, ternyata hanya menggunakan simple queue aja yang di parent ke Browsing.
Sedangkan Teknisi dari Surabaya menggunakan Queue Tree dan Malang menggunakan gabungan Queue Tree dan Simple queue.
Mmnn… belum mahir menggunakan mikrotik akhirnya ikuti aja setting dari ISP. Setelah mencoba setting handycache di PC Billing setelah beberapa hari akhirnya di Implementasikan di client.
Untuk setting handycache seperti ini :
General > Acces > ( isi kolom name, password, IP )
Misal :  DINE01 | sdfsd sdf | 198.168.0.1 sampai semua IP Komputer masuk. (untuk penggunakan lebih dari 5 Akses/User perlu lisensi, disini DINET, sudah beli lisensinya)
Nanti di Tiap – tiap PC web browsing di isi manual, untuk setting Manual IP Proxy.
Kemudian Untuk PC Proxy di mikrotiknya , di set Maximum, tapi untuk PC Client di set Rendah.
Untuk setting seperti ini punya beberapa kelemahan:
  1. Tiap PC harus di setting di browsernya manual proxy.
  2. Kalo PC Proxy down/mati, internet juga mati, tapi masih bisa di akali dengan setting no proxy.
  3. Harus beli lisensi untuk penggunaan lebih dari 5 PC
  4. Download menggunakan IDM atau semacamnya jadi pelan 256kb aja
Beberapa kelebihan setting ini :
  1. Browsing, download, youtube via browser selama menggunakan proxy akan mendapatkan full speed. Jadi kalo warnetnya sepi bisa full speed, tanpa harus merubah – rubah setting di mikrotik.
  2. Tidak perlu menghire teknisi untuk maintence proxy, karena apabila error PC, cukup copy setting handycachenya, klik, langsung bisa (tentunya settingnya ngak serumit kalo pakai Linux atau proxy lain!)
  3. Penggujung jadi lebih betah, karena browsing cepat.
 
Sekian sharing kali ini. Terima kasih
NB:
  • Kenapa tidak di buat transparent aja untuk proxynya ? Jawabanya cukup mudah, belum bisa :) nanti kalo udah bisa di parent, untuk sementara gini aja
  • Point blank dan beberapa game lain untuk update bisa lewat Proxy jadi cepat.
  • DINET mulai di implementasikan Handycache pertengahan – Juli 2012

Sumber :  Topologi

1 comment:

  1. Bagi Dunk Sofware nya yang Full Version

    ReplyDelete